- Midsummer Night's Dream (Shakespeare)
- Twelfth Night(Shakespeare)
- The Tempest
- Winter Tale
- The Salesman
- Rider to The Sea
- Iceman Cometh
- Macbeth
- Hamlet
- DR.Faustus
- Antigone
- Othello
Kamis, 27 November 2014
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Saat ini dibutuhkan media pembelajaran
yang lebih menarik baik dalam mata pembelajaran bahasa Inggris ataupun
pembelajaran lainnya sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Berikut
saya akan berbagi RPP bahasa Inggris dengan menggunakan media sebagai alat
bantu, SEMOGA BERMANFAAT!
LINGKARAN KARTU
Topik : Passive
Voice
Kelas :
XI (SMA)
Tujuan
pembelajaran:
Mengamati
· Siswa
mendengarkan dan membaca banyak kalimat Passive, dalam berbagai konteks.
· Siswa
mengikuti interaksi tentang tindakan/kegiatan/kejadian tanpa perlu menyebutkan
pelakunya selama proses pembelajaran, dengan bimbingan guru.
· Siswa
menirukan contoh-contoh kalimat yang menyatakan dan menanyakan struktur Passive
· Dengan
bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri kalimat yang
menyatakan dan menanyakan kalimat Passive (fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan).
Mempertanyakan
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan
antara lain perbedaan antar berbagai kalimat Passive yang ada dalam bahasa
Inggris, perbedaan ungkapan dalam bahasa Inggris dengan yang ada dalam bahasa
Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, dsb.
Eksperimen (Explore)
a.
Siswa bertanya jawab dengan kalimat Passive dalam bahasa
Inggris dalam konteks simulasi dan
kegiatan lain yang terstruktur.
b. Siswa berusaha menyatakan dan menanyakan dalam bentuk passive dalam bahasa Inggris dalam proses
pembelajaran.
Mengasosiasi
· Siswa membandingkan
kalimat passive yang telah dipelajari
dengan kalimat aktive.
· Siswa
membandingkan antara kalimat passive dalam bahasa Inggris dengan bahasa ibu
atau bahasa Indonesia.
Komunikasi
· Siswa
bertanya jawab dengan kalimat passive dalam bahasa Inggris, di dalam dan di
luar kelas.
· Siswa
berkreasi dengan tulisan ilmiah mereka dengan kalimat passive
· Siswa
menuliskan permasalahan dalam menggunakan bahasa Inggris untuk menyatakan dan
menanyakan kalimat passive dalam jurnal belajarnya.
Indikator :
·
Siswa bisa mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif
dalam bahasa inggris dan kalimat pasif menjadi kalimat aktif
·
Siswa mengetahui susunan kalimat pasif yang benar
·
Siswa mengetahui perbedaan antara kalimat pasif dan
kalimat aktif
Waktu :3x45 menit
Alat dan bahan :
-
Gunting
-
Penggaris
-
Bolpoin hitam
-
Kertas karton
-
Doubel tip
Kekuatan :
-
Siswa akan lebih banyak berlatih cara membuat kalimat
passive voice
-
Siswa mengetahui bentuk kalimat pasif
-
Mengajarkan perilaku jujur dan disiplin
Kelemahan :
-
Siswa butuh banyak waktu untuk mengubah kalimat
-
Siswa tak mengetahui kesalahan mereka dalam mengubah
kalimat aktif menjadi kalimat pasif
Tahapan pembelajaran:
-
Guru membuka pelajaran dengan menyapa, menanyakan keadaan
siswa dalam bahasa Inggris
-
Guru memperkenalkan materi yang akan diajarkan
-
Guru bertanya pada siswa mengenai sesuatu yang mereka
ketahui tentang materi
-
Guru menjelaskan materi dan memberikan beberapa contoh
-
Guru membuka tanya jawab kepada siswa.
-
Guru meminta beberapa siswa mengubah kalimat aktif yang
dituliskan di papan menjadi kalimat pasif sementara yang lain memperhatikan
-
Selanjutnya, guru memberi latihan kepada setiap siswa
melalui game. Guru memberitahukan aturan permainan
1.
Siswa
duduk di dalam kelas membentuk lingkaran.
2.
Guru
berada di tengah-tengah siswa untuk membagikan kartu yang sudah di tulisi tobe yang
digunakan dalam passive voice.
Tiap kartu masing-masing satu tobe.
3.
Kemudian,mereka
beradu cepat untuk membuat kalimat passive voice.
4.
Setiap
siswa harus membuat contoh kalimat yang terdiri dari kalimat passive
voice.
5.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan kalimat
yang sudah di buat,setelah siswa tersebut selesai membacakannya maka siswa
tersebut juga menunjuk salah satu temannya untuk membacakan kalimat yang sudah
di buat oleh mereka,begitu seterusnya dan apabila ada yang salah maka siswa di
suruh berkeliling lingkaran sambil membuat 2
kalimat passive voice.
6.
Apabila
semua siswa sudah selesai membuat maka kartu akan di pindah oleh guru ke siswa
lain untuk membuat kalimat juga begitu seterusnya bergantian.
7.
Siswa
yang paling banyak membuat kalimat dengan benar akan mendapat tanda smily.
8.
siswa yang paling
banyak mendapat tanda
smily adalah juaranya dan mendapat nilai plus di dalam kelas.
-
Guru mengakhiri kelas dengan memberikan beberapa
nasehat untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar.
MEDIA
BY : Siti. Hasanah (STAIN PMK)
Methods of Translation in Source Language Emphasis
Source language (SL) emphasis
Newmark (1988) mentions the difference between
translation methods and translation procedures. He writes that, "while
translation methods relate to whole texts, translation procedures are used for sentences
and the smaller units of language"
Newmark (1988) proposed some methods of translation.
Those are; word for word, adaptation, literal, free, faithful, idiomatic, semantic, and communicative translation. We considered that the
topic explained about methods that emphasize in Source Language (SL). It
consists of word by word translation, literal translation, faithful
translation, and semantic translation and other methods include to the Target
Language (TL) method.
1.
Word
by word translation
This
translation method tends to put the
target language words below the source language words without considering the
structure of target language. In the matter of word for word translation,
newmark states :
“
This
is often demonstate as interlinear translation, with the TL imeditely below the
SL words. The SL word – order is preserved and the words translated singly by
their most common meanings, out of context.
cultural
word are translated literary.
Example :
1. Hotel is place where has some facilities and we able to stay there
Hotel adalah tempat di mana memiliki
beberapa fasilitas dan kami bisa untuk tinggal di sana
2. Packages are usually does because some moment that important
Paket biasanya tidak karena beberapa saat
itu penting.
2.
Literal
Translation
In literal translation,
the translator tries to transfer the source language grammatical constructions to the nearest TL equivalents.
However the ST is still translated into TT literally. Therefore, the message
sometimes experiences untransfered.
Literal translation, just as word for word
translation, is a method of translation in which the text in SL is translated
into TL one by one, out of the context, but the grammatical constructions in SL
are converted into their nearest equivalents in TL (Newmark, 1988:46).
Example:
1.
At weekends, I sometimes go to a
disco or to the cinema.
Pada akhir pekan saya kadang-kadang pergi ke disko
atau ke bioskop.
2.
Playing football is fun.
Bermain sepak bola adalah menyenangkan
3.
My mother works as a clerk in an office.
Ibuku
bekerja sebagai pegawai di kantor.
3.
Faithful
Translation
Faithful translation is a method of translation which
tries to translate the accurate contextual meaning in SL but still within the
constraints of the grammatical structures in TL. This method of translation
translates cultural words from SL but preserves the degree of grammatical and
lexical abnormality in the translation in TL. This method tries to be faithful
to the original text an intentions of the SL writer (Newmark, 1988:46).
example :
1.
I want to share this
idea for some feedback
Saya ingin berbagi ide ini untuk beberapa umpan balik
2.
I have been bombarded
about the theory of corruption enough already
Saya telah dibombardir tentang teori korupsi sudah cukup.
4.
Semantic
Translation
Compared with “faithful translation”, semantic
translation is more flexible. In the matter of semantic translation, Newmark
states:
“Semantic translation
differs from “faithful translation” only in as far as it must take more account
of the aesthetic value (that is, the beautiful and natural sound) of the SL
text, compromising on “meaning” where appropriate so that no assonance,
word-play or repetition jars in the finished version. Further, it may translate
less important cultural words by culturally neutral third or functional terms
but not by cultural equivalents”.
Semantic
translation is objective and neutral, only to translate naturally, is not
adding, reduce or repairing. It only changes the meaning and text force of
source language to the target language
Example:
example
:
1. In Indonesia, table manner has been applied
by certain people such as rich people or upper circle of society.
Di Indonesia, table manner telah diterapkan
oleh orang-orang tertentu seperti orang-orang kaya atau lingkaran atas
masyarakat
2. Eating together is considered to build
togetherness and harmony.
Makan bersama dianggap untuk membangun
kebersamaan dan harmoni.
3. There are some bad habits often found in
the dining table such as cleaning leftovers from a meal in the teeth or gargle
in front of other people.
Ada beberapa kebiasaan buruk sering
ditemukan di meja makan seperti membersihkan sisa-sisa makanan di gigi atau
kumur di depan orang lain.
4. For some people it is okay, but we don’t
know that it will disturb them.
Bagi sebagian orang tidak apa-apa, tapi
kita tidak tahu bahwa hal itu akan mengganggu mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)